Peduli Disabilitas, Baznas Kebupaten Solok Serahkan 5 Bantuan Kaki Palsu

SOLOK -  Sebagai bentuk kepedulian kepada penyandang disabilitas, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Solok, Sumatera Barat menyerahkan bantuan kaki palsu kepada lima orang masyarakat yang membutuhkan, di daerah setempat, Selasa, 17 September 2024.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Baznas Kabupaten Solok Drs.Edwar, MM, beserta jajaran pengurus, Wakil Ketua I, El Yunus, SH, S.Pn, Wakil Ketua II, Rita sundari, S.Sos.I, MM, dan Wakil Ketua IV Nazaruddin, S.Ag, M.Pd, bertempat di Kantor Sekretariat Baznas Kabupaten Solok, Komplek Masjid Islamic Center Koto Baru, Kecamatan Kubung.

Baca juga: Peduli Korban Gempa Pasaman dan Pasbar, BSI Serahkan Bantuan ke Gubernur Sumbar

Turut hadir Ketua TP PKK Kabupaten Solok Ny.Hj.Emiko Epiyardi Asda, SP, Sekda Kabupaten Solok Medison, S.Sos, M.Si, perwakilan Forkopimda, dan Kepala Kemenag Kabupaten Solok H.Zulkifli, S.Ag, MM.

Baca juga: IKM Perum Bumi Sakinah Serahkan Bantuan Gempa Bumi Pasaman Melalui DPD IKM Kota Batam

Adapun penerima diantaranya Zulkarnaini warga Nagari Batu Banyak, Munaan Jo Mudo warga Nagari Kampuang Batu Dalam, Zulkifli warga Nagari Selayo, Idral Mahdi warga Nagari Sungai Abu, dan Sunadi yang juga merupakan warga Nagari Selayo.

Ketua Baznas Kabupaten Solok H.Edwar mengatakan bahwa bantuan tersebut berasal dari para Muzakki yang menyalurkan zakatnya melalui Baznas Kabupaten Solok, baik itu Pegawai Negeri Sipil, aparat Kepolisian, TNI, pengusaha maupun masyarakat umum.

Baca juga: Bersama Tiga Kepala Daerah, Bupati Solok Tinjau Kondisi Dampak Gempa Pasaman Barat

Dia berharap bantuan tersebut bisa bermanfaat untuk memudahkan para penerima manfaat dalam menjalani kehidupan serta aktivitas sehari-hari, sehingga bisa lebih produktif kedepannya.

"Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi saudara semua, serta bernilai ibadah bagi para Muzakki  (Donatur Zakat) yang menyalurkan zakatnya melalui Baznas Kabupaten Solok, " ungkap H.Edwar.

Baca juga: TNI Angkatan Laut Peduli Pekerja Harian Lepas (PHL)